Sejarah Berdirinya Gampong
Pada masa penjajahan belanda dan Jepang Gampong Simpang Empat bernama Gampong Ladang Baro, penduduk Gampong Ladang Baro berdomisili di dusun Bineh Krueng. Pada saat itu Gampong Ladang Baro merupakan Pusat pemerintahan dan perdagangan yang di pimpin oleh Keuchik Mirah dan ulee balangnya adalah T.M.Ali Setelah Indonesia merdeka, Gampong Ladang Baro dipimpin oleh Keuchik Makam. Pada tahun 1946 sampai 1948 pemerintahan Kecamatan dipimpin oleh T.Meurah Panuh dan Gampong Ladang Baro menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan secara umum. Dalam perspektif agama masyarakat Gampong Simpang Empat termasuk dalam katagori masyarakat yang kental dengan keyakinan beragama. Hal ini di karenakan semua masyarakat Gampong Simpang Empat beragama Islam. Secara Kultural pegangan beragama ini didapat hubungan kekeluargaan di antara mereka. Agama berkembang berdasarkan hubungan kekeluargaan dari orang tua ke anak dan hubungan perkawinan. Informasi yang diperoleh dari wawancara dengan tokoh – tokoh masyarakat gampong hingga saat ini dalam kehidupan bermasyarakat masih bernafaskan islam seperti dicerminkan di setiap upacara adat dan keagamaan di Gampong Simpang Empat.